PGN

PGN Kembangkan Biomethane di Pagardewa Untuk Energi Terbarukan Masyarakat

PGN Kembangkan Biomethane di Pagardewa Untuk Energi Terbarukan Masyarakat
PGN Kembangkan Biomethane di Pagardewa Untuk Energi Terbarukan Masyarakat

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN kembali mengambil langkah strategis dalam mendukung transisi energi nasional melalui pembangunan titik injeksi Biomethane di Pagardewa, Sumatera Selatan.

Proyek ini dirancang untuk menyediakan Biomethane dengan volume hingga 1,2 billion british thermal unit per day (BBTUD), yang akan disalurkan melalui jaringan gas bumi PGN dan bisa diakses oleh berbagai sektor.

Titik Injeksi Pagardewa Siap Salurkan Biomethane

Direktur Utama PGN, Arief Kurnia Risdianto, menjelaskan bahwa injection point di Pagardewa berfungsi sebagai lokasi di mana Biomethane disuntikkan ke dalam infrastruktur gas bumi. 

Dengan demikian, gas terbarukan ini dapat dimanfaatkan seperti gas bumi konvensional, mulai dari rumah tangga, sektor industri, retail, hingga transportasi darat. Titik injeksi ini terdiri dari Pressure Reducing System (PRS) yang juga dapat digunakan untuk sumber pasokan lain, seperti coalbed methane (CBM), stranded gas, dan sumber gas lain yang tersedia di Sumatra.

“Proyek Biomethane ini memperluas portofolio PGN di sektor energi terbarukan, mendukung dekarbonisasi, sekaligus membuka peluang pendapatan baru dan memperkuat peran PGN dalam transisi energi,” ujar Arief.

Limbah Kelapa Sawit Jadi Energi Bersih

Sumber Biomethane berasal dari limbah pabrik kelapa sawit (palm oil mill effluent/POME) yang diolah menjadi biogas, kemudian dikompresi menjadi renewable natural gas sebelum disuntikkan ke jaringan gas. Dengan demikian, limbah organik yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dapat menjadi sumber energi bersih.

Arief menambahkan, proyek ini sejalan dengan potensi Indonesia yang besar dalam menghasilkan Biomethane dari limbah kelapa sawit, sekaligus menjadi solusi modern dalam pengelolaan limbah organik. Hal ini memungkinkan PGN menghadirkan energi yang ramah lingkungan sekaligus mendorong efisiensi pemanfaatan sumber daya lokal.

Biomethane Bisa Digunakan di Berbagai Sektor

Setelah diinjeksikan ke jaringan gas bumi, Biomethane dapat digunakan oleh pelanggan rumah tangga, industri, dan transportasi darat, sehingga masyarakat bisa merasakan energi hijau dengan karakteristik yang serupa gas bumi. Infrastruktur PGN di Sumatra, termasuk Pipa Transmisi SSWJ dan Stasiun Kompresor Gas Pagardewa, memudahkan distribusi Biomethane tanpa perlu membangun jalur baru, menjamin energi terbarukan ini dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.

Proyek Biomethane Mendukung Reduksi Emisi

Selain manfaat energi, proyek Biomethane juga berperan penting dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Arief mengungkapkan bahwa proyek ini berpotensi menurunkan emisi hingga 29.688 ton CO2e per tahun dari konversi bahan bakar, serta 204.867 ton CO2e per tahun melalui methane capture dari POME. Angka ini menjadi kontribusi signifikan terhadap pencapaian target nasional pengurangan emisi dan agenda ESG perusahaan.

PGN menegaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan energi bersih, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Dengan mengubah limbah menjadi Biomethane, PGN menciptakan pendapatan baru dan memperkuat ketahanan energi nasional.

“Biomethane akan menjadi energi terbarukan yang efisien, praktis, dan dapat digunakan masyarakat secara luas. Proyek ini adalah langkah inovatif PGN untuk mendorong Indonesia menuju energi bersih dan ramah lingkungan,” tutup Arief.

Energi Terbarukan untuk Masa Depan

Dengan pembangunan titik injeksi Pagardewa dan kapasitas produksi 1,2 BBTUD, PGN menegaskan komitmennya untuk menyediakan energi hijau yang dapat diakses luas oleh masyarakat. Proyek ini memperkuat peran PGN dalam transisi energi, mendukung target ESG, mengurangi emisi nasional, sekaligus menyediakan energi bersih untuk rumah tangga, industri, dan transportasi di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index