JAKARTA - Sejumlah komoditas pangan di Lampung menunjukkan fluktuasi harga pada Jumat, 7 November 2025.
Data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 11.31 WIB mencatat dari 23 komoditas, 9 naik dan 13 turun. Kondisi ini mencerminkan dinamika pasokan dan permintaan lokal, serta menjadi referensi penting bagi masyarakat dan pedagang dalam merencanakan kebutuhan harian.
Komoditas yang Mengalami Kenaikan Harga:
Tepung Terigu (Curah): Rp9.972 per kg (+1,22%)
Minyak Goreng Kemasan: Rp19.613 per liter (+1,52%)
Minyak Goreng Curah: Rp18.286 per liter (+1,23%)
Ikan Tongkol: Rp30.300 per kg (+1,41%)
Kedelai Biji Kering (Impor): Rp10.373 per kg (+2,79%)
Daging Sapi Murni: Rp133.238 per kg (+1,47%)
Daging Ayam Ras: Rp36.138 per kg (+0,3%)
Ikan Bandeng: Rp26.824 per kg (+0,62%)
Minyakita: Rp17.043 per liter (+0,43%)
Kenaikan pada minyak goreng dan kedelai menandakan adanya tekanan dari permintaan tinggi, baik dari rumah tangga maupun pelaku usaha kuliner.
Komoditas yang Mengalami Penurunan Harga:
Cabai Merah Keriting: Rp54.577 per kg (-1,49%)
Cabai Merah Besar: Rp49.067 per kg (-1,26%)
Cabai Rawit Merah: Rp31.115 per kg (-2,56%)
Bawang Merah: Rp35.138 per kg (-1,45%)
Bawang Putih Bonggol: Rp31.071 per kg (-3,56%)
Ikan Kembung: Rp33.368 per kg (-1,13%)
Telur Ayam Ras: Rp29.052 per kg (-0,33%)
Gula Konsumsi: Rp17.712 per kg (-0,14%)
Beras Premium: Rp14.674 per kg (-0,06%)
Beras Medium: Rp13.140 per kg (-0,03%)
Jagung Tingkat Peternak: Rp6.800 per kg (-2,16%)
Garam Konsumsi: Rp13.918 per kg (-1,54%)
Tepung Terigu Kemasan: Rp12.766 per kg (-0,48%)
Penurunan harga bawang, cabai, dan jagung bisa membantu meringankan beban belanja masyarakat sehari-hari, terutama menjelang musim libur atau kenaikan kebutuhan pangan.
Komoditas dengan Harga Stabil:
Beras SPHP: Rp12.171 per kg (tetap)
Harga yang stabil pada beberapa komoditas strategis menjadi indikator keberhasilan distribusi dan upaya stabilisasi oleh pihak terkait agar kebutuhan pokok tetap terjangkau.
Dampak Fluktuasi Harga Pangan
Fluktuasi harga pangan di Lampung dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pasokan lokal, distribusi, kondisi impor, dan permintaan pasar. Kenaikan harga minyak goreng dan tepung terigu curah bisa memengaruhi biaya produksi makanan dan harga jual di pasar. Sementara penurunan harga bawang dan cabai menambah pilihan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan harian.
Pemantauan harga pangan secara rutin sangat penting untuk menjaga stabilitas pasar. Data dari Bapanas dapat menjadi acuan pemerintah dan pedagang untuk menentukan langkah strategis, seperti intervensi harga atau penyesuaian stok di pasar tradisional maupun modern.
Pergerakan harga pangan di Lampung hari ini menunjukkan kondisi pasar yang dinamis. Konsumen dapat memanfaatkan komoditas yang mengalami penurunan harga, sedangkan pedagang perlu menyesuaikan strategi penjualan pada komoditas yang mengalami kenaikan. Dengan informasi yang transparan, masyarakat dapat merencanakan kebutuhan pangan dengan lebih bijak dan efisien.