Bukan Keringat, Ini 5 Penyebab Utama Bau Ketiak Muncul dan Cara Mengatasinya

Selasa, 04 November 2025 | 08:16:14 WIB
Bukan Keringat, Ini 5 Penyebab Utama Bau Ketiak Muncul dan Cara Mengatasinya

JAKARTA – Bau ketiak sering dianggap sebagai perkara kecil, namun kenyataannya dapat memengaruhi rasa percaya diri seseorang secara signifikan. Dalam aktivitas sehari-hari, tentu tidak ada yang ingin tiba-tiba mengeluarkan aroma tidak sedap, apalagi ketika sedang berada di tengah keramaian. 

Selama ini banyak orang beranggapan bahwa bau badan muncul karena keringat. Padahal, keringat pada dasarnya tidak memiliki aroma apa pun. Ada faktor lain yang menjadi pemicu utama dan justru ukurannya sangat kecil: bakteri.

Menurut penjelasan dari laman Rexona Indonesia, tubuh manusia memiliki dua jenis kelenjar keringat, yakni kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Keduanya sama-sama menghasilkan keringat, tetapi berbeda dalam hal lokasi serta fungsi. Perbedaan itu pula yang menjadi alasan mengapa aroma tidak sedap cenderung muncul pada area tertentu seperti ketiak.

Kelenjar ekrin tersebar hampir di seluruh bagian tubuh. Fungsinya membantu menurunkan suhu tubuh saat panas, sehingga keringat muncul ketika seseorang berolahraga atau berada di bawah sinar matahari. Jenis keringat ini cenderung tidak memiliki bau dan relatif aman dari pemicu aroma tak sedap.

Berbeda halnya dengan kelenjar apokrin. Kelenjar ini hanya berada di area spesifik seperti ketiak, selangkangan, dan sekitar puting. Keringat yang dihasilkan mengandung protein serta lemak yang justru menjadi sumber makanan bakteri tertentu.

Bakteri Pemicu Bau Ketiak

Saat keringat dari kelenjar apokrin keluar ke permukaan kulit, bakteri yang hidup secara alami di kulit langsung mulai memecah kandungan protein dan lemak tersebut. Proses pemecahan inilah yang menghasilkan asam lemak berbau tajam. Salah satu bakteri yang paling sering menjadi penyebab utama bau badan adalah Corynebacterium, yang sangat suka berkembang biak di area lembap seperti ketiak.

Dengan kata lain, bau ketiak bukan berasal dari keringat itu sendiri, tetapi dari hasil aktivitas bakteri di kulit kita. Semakin banyak bakteri berkembang, semakin kuat aroma tak sedap yang muncul di area tersebut.

Penyebab Bau Ketiak Semakin Menyengat

Ada beberapa faktor yang dapat memperparah munculnya bau tidak sedap dari ketiak. Berdasarkan artikel, penyebab-penyebab tersebut adalah:

-Aktivitas bakteri di kulit, terutama Corynebacterium yang memecah protein dan lemak dalam keringat

-Keringat yang dihasilkan kelenjar apokrin, karena mengandung komponen yang menjadi sumber makanan bakteri

-Kebersihan tubuh yang kurang terjaga, sehingga bakteri berkembang biak lebih banyak pada kulit lembap

-Pola makan tertentu, misalnya konsumsi bawang, kari, atau daging merah yang memengaruhi aroma keringat

-Stres dan kecemasan, yang memicu tubuh menghasilkan lebih banyak keringat apokrin sehingga aroma tidak sedap semakin mudah muncul

Faktor-faktor tersebut membuat bau badan semakin mengganggu jika tidak segera dikendalikan.

Mengapa Parfum Tidak Menyelesaikan Masalah

Banyak orang mencoba menutupi bau badan dengan parfum, namun langkah tersebut hanya memberikan efek sementara. Aroma parfum tidak mampu menghentikan aktivitas bakteri atau mengontrol keringat. Bahkan, perpaduan antara bau badan dan wewangian bisa menimbulkan aroma yang lebih tidak sedap.

Oleh karena itu, penanganan yang tepat adalah mengurangi jumlah bakteri sekaligus mengendalikan produksi keringat di area ketiak.

Penggunaan sabun antibakteri dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi harus digunakan dengan bijak agar flora normal kulit tetap terjaga. Deodoran menjadi pilihan umum karena mengandung zat antibakteri ringan dan pewangi yang cukup aman untuk penggunaan harian.

Sementara itu, antiperspiran memiliki fungsi berbeda. Kandungan garam aluminium di dalamnya membantu menutup sementara pori-pori kelenjar keringat sehingga mengurangi produksi keringat yang menjadi sumber makanan bakteri.

Perawatan Medis Saat Bau Ketiak Sulit Diatasi

Dalam beberapa kasus, bau ketiak tetap muncul meskipun sudah menggunakan berbagai produk perawatan. Untuk kondisi seperti ini, pilihan medis dapat menjadi solusi lanjutan.

Tindakan medis yang biasa dilakukan antara lain:

-Injeksi botox di area ketiak, untuk menghambat sinyal saraf yang memicu keluarnya keringat

-Terapi laser, yang menargetkan dan mengurangi kelenjar keringat secara permanen

-Prosedur bedah ringan, untuk mengangkat sebagian kelenjar apokrin pada kasus yang cukup berat

-Jenis tindakan ini biasanya menjadi alternatif terakhir ketika cara-cara sederhana tidak membuahkan hasil yang efektif.

Bau Ketiak Bukan Masalah Memalukan

Bau badan sejatinya merupakan bagian alami dari proses biologis manusia. Setiap orang memiliki keringat dan bakteri di kulitnya. Masalah baru muncul ketika aroma tak sedap mengganggu kenyamanan diri sendiri maupun orang lain.

Selama kondisi ini masih dapat dikendalikan melalui gaya hidup bersih dan penggunaan produk perawatan yang tepat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika diperlukan, bantuan medis juga tersedia untuk memberikan solusi yang lebih efektif. Yang terpenting adalah memahami penyebabnya agar dapat menangani bau ketiak secara tepat dan tidak lagi menjadi pengganggu kepercayaan diri.

Terkini